Kenapa Nggak Banyak Gedung Tinggi di Eropa? Begini Penjelasannya

pttogel Jika kita berjalan-jalan ke kota-kota besar di Amerika Serikat atau Asia, seperti New York, Dubai, atau Shanghai, pemandangan gedung pencakar langit menjulang tinggi bukanlah sesuatu yang asing. Namun ketika kita melihat kota-kota besar di Eropa seperti Paris, Roma, atau Amsterdam, lanskapnya justru didominasi oleh bangunan rendah bersejarah dan arsitektur klasik. Gedung tinggi di Eropa relatif sedikit dan jarang mendominasi cakrawala kota. Lalu, kenapa hal ini bisa terjadi? Berikut penjelasan lengkapnya.


1. Faktor Sejarah dan Warisan Budaya

Eropa merupakan benua dengan sejarah panjang yang sangat kaya. Banyak kota-kota besar di Eropa telah eksis sejak ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu. Kota seperti Roma, misalnya, sudah menjadi pusat peradaban sejak zaman Kekaisaran Romawi. Karena itu, banyak bangunan bersejarah yang dilindungi secara hukum.

Pemerintah dan lembaga warisan budaya di berbagai negara Eropa sangat ketat dalam menjaga dan melestarikan situs-situs bersejarah ini. Aturan zonasi dan perizinan pembangunan sangat membatasi pembangunan gedung tinggi di area yang dekat dengan pusat kota bersejarah. Mereka tidak ingin gedung pencakar langit merusak panorama, estetika, atau nilai historis kawasan tersebut.

Misalnya, di Paris, pembangunan gedung tinggi di pusat kota sangat dibatasi karena adanya Menara Eiffel dan bangunan-bangunan klasik lainnya. Gedung tinggi seperti Tour Montparnasse menjadi kontroversi besar karena dianggap merusak skyline Paris yang ikonik.

baca juga: satu-orang-selamat-dari-kecelakaan-pesawat-india-kapan-pintu-darurat-sebenarnya-bisa-dibuka


2. Peraturan Zonasi yang Ketat

Zonasi adalah sistem pengaturan penggunaan lahan oleh pemerintah kota atau daerah. Di Eropa, sistem ini diterapkan dengan sangat ketat, terutama dalam upaya menjaga karakteristik lingkungan kota yang sudah ada. Banyak zona yang hanya memperbolehkan pembangunan dengan ketinggian tertentu saja.

Peraturan ini tidak hanya berkaitan dengan warisan budaya, tetapi juga faktor lain seperti pencahayaan alami, kualitas udara, hingga dampak sosial terhadap lingkungan sekitar. Pemerintah lokal umumnya ingin mempertahankan skala manusiawi dalam arsitektur dan memastikan bahwa pembangunan tidak mengganggu kenyamanan warga.


3. Pendekatan Arsitektur yang Lebih Tradisional

Arsitektur Eropa cenderung lebih mengutamakan estetika, fungsi, dan harmonisasi dengan lingkungan sekitar. Kota-kota seperti Prague, Florence, dan Bruges memiliki karakteristik unik yang dijaga ketat agar tidak hilang oleh dominasi beton dan kaca modern pencakar langit.

Sementara negara-negara seperti Amerika Serikat dan China lebih menekankan pada simbol kekuatan ekonomi dan kemajuan teknologi melalui gedung-gedung tinggi, banyak negara Eropa lebih memilih untuk mempertahankan arsitektur yang berakar pada masa lalu.


4. Pertimbangan Sosial dan Politik

Banyak masyarakat Eropa juga secara aktif menolak pembangunan gedung tinggi di kotanya. Warga lokal biasanya lebih senang tinggal di lingkungan dengan skala yang tidak terlalu besar dan ramai, yang memudahkan kehidupan sosial dan aksesibilitas.

Ada juga kekhawatiran bahwa pembangunan gedung tinggi dapat menyebabkan ketimpangan sosial, gentrifikasi, dan harga properti yang melambung, sehingga merugikan penduduk lokal. Pemerintah kota pun lebih berhati-hati dalam mengeluarkan izin pembangunan agar tidak terjadi konflik sosial.


5. Kondisi Geologis dan Tata Kota Lama

Beberapa kota di Eropa juga menghadapi kendala geologis atau struktur tanah yang tidak ideal untuk menopang gedung-gedung tinggi. Selain itu, tata kota yang sudah terbentuk ratusan tahun lalu biasanya memiliki jalanan yang sempit dan sistem infrastruktur bawah tanah yang rumit, sehingga menyulitkan pembangunan gedung-gedung raksasa tanpa merusak struktur yang ada.


6. Ada Tapi Tidak di Pusat Kota

Meskipun terkesan tidak banyak gedung tinggi, beberapa kota Eropa tetap memiliki kawasan pencakar langit, hanya saja biasanya ditempatkan jauh dari pusat kota. Contohnya seperti distrik La Défense di Paris, atau Canary Wharf di London. Kawasan ini dirancang khusus agar pembangunan modern bisa tetap berlangsung tanpa mengganggu warisan budaya dan estetika pusat kota.


Penutup

Jadi, alasan kenapa gedung tinggi tidak mendominasi lanskap kota-kota di Eropa bukan karena teknologi yang tertinggal, tetapi lebih kepada pilihan budaya, peraturan yang ketat, serta tekad untuk menjaga sejarah dan kualitas hidup masyarakat.

Eropa memilih pendekatan yang berbeda: bukan menentang modernisasi, tapi menyesuaikannya dengan nilai-nilai historis dan sosial yang sudah tertanam lama. Dengan demikian, kota-kota Eropa tetap mempertahankan pesonanya yang klasik dan unik, sekaligus tetap berkembang di era modern.

sumber artikel: www.mercatotomatopienewark.com